Minggu, 05 Juli 2015

BENGKEL MOBIL TERLENGKAP DI BEKASI 081-399-160008




Penghemat Bensin Mobil Honda
Bengkel Resmi Agen Tunggal Pemegang Merk (ATPM) untuk masing2 kendaraan telah mengklaim, bahwa 70% injector/ fuelpump/ piston cepat kena/ rusak dan bahan bakar jadi boros, adalah akibat kualitas bahan bakar kita.
HEMATBENSIN.COM- Honda CR-V sejak tahun 2000 hingga 15 tahun perjalanannya telah mencapai penjualan sebanyak  153.773 unit di seluruh Indonesia dan menjadi model dengan total penjualan tertinggi di kelasnya. Dari berbagai keluhan yang saya ketahui, varian SUV identik irit bensin ini ternyata punya kesamaan kendala ketika pakai bensin premium atau bensin RON90, yaitu:
1.     Masalah ngelitik pada mesin
2.     Masalah Tarikan super berat cenderung ngga bisa lari
3.     Masalah pemakaian bensin super boros

Banyak pemilik Honda CR-V tidak mengetahui berapa angka rasio kompresinya dan apa korelasinya dengan angka oktan bensin. Mungkin karena alasan inilah sebagian besar pemilik Honda CR-V hingga kini masih pakai bensin RON90.
Perlu diluruskan ulang, bahwa Honda CR-V memiliki rasio kompresi 10,6:1, artinya sesuai petunjuk  minimal harus pakai bensin RON92 seperti bensin pertamax. Jauh diatas rasio kompresi jenis mobil Honda lainnya seperti Civic, Stream, Odyssey.
  
Terus apa pengaruhnya angka rasio kompresi yang besar ini? tentu saja mutlak bermasalah jika pakai asupan bensin RON90 seperti premium.
Dari beberapa riset yang dilakukan berbagai pihak, bisa dirangkum seperti berikut:

RASIO
KOMPRESI


RON
BENSIN
< 9,0:1
90
9,0:1 – 10,0:1
92
10,0:1 – 11:1
95
11,0:1 – 12,0:1
>95

Coba simak baik-baik angka rasio kompresi masing-masing type/ jenis varian mobil Honda dibawah ini:

TYPE/ JENIS
MOBIL HONDA

RASIO
KOMPRESI

RON
BENSIN
All New CR-V 2.0 i-VTEC A/T
10,6 : 1
95
All New CR-V 2.0 i-VTEC M/T
10,6 : 1
95
All New CR-V 2.4 i-VTEC A/T
10 : 1
95
Brio E 1.3 A/T
10,5 : 1
95
Brio E 1.3 M/T
10,5 : 1
95
Brio S 1.3 A/T
10,5 : 1
95
Brio S 1.3 M/T
10,5 : 1
95
City E 1.5 A/T
10,4 : 1
95
City E 1.5 M/T
10,4 : 1
95
City I-Dsi
10,5 : 1
95
City S 1.5 A/T
10,4 : 1
95
City S 1.5 M/T
10,4 : 1
95
City Type Z Vti
9,6 : 1
92
City VTEC
10,1 : 1
95
Civic 1.8 A/T
10,6 : 1
95
Civic 1.8 M/T
10,6 : 1
95
Civic 2.0 A/T
10,6 : 1
95
CRV 2007
9,7 : 1
92
CR-V 2007
9,3 : 1
92
Freed E 1.5 A/T
10,4 : 1
95
Freed S 1.5 A/T
10,4 : 1
95
Freed S-Alpha 1.5 A/T
10,4 : 1
95
Jazz I-Dsi
10,4 : 1
95
Jazz RS 1.5 A/T
10,4 : 1
95
Jazz RS 1.5 M/T
10,4 : 1
95
Jazz S 1.5 A/T
10,4 : 1
95
Jazz S 1.5 M/T
10,4 : 1
95
Jazz VTEC
10,1 : 1
95
New Civic 1.8L
9,6 : 1
92
New Civic 2.0L
9,6 : 1
92
New Odyssey
9,7 : 1
92
Odyssey
10 : 1
95
Odyssey 2.4 A/T
10,5 : 1
95
S2000
11,1 : 1
95
Stream 1.7L
9,5 : 1
95
Stream 2.0L
9,4 : 1
92
VTEC
11 : 1
95
Accord 2006
9,7 : 1
92
Accord 2007
9,7 : 1
95
Accord V6 3.5 A/T
10,5 : 1
95
Accord VTI 2.4 A/T
10,5 : 1
95
Accord VTI 2.4 M/T
10,5 : 1
95
Accord Vti/Vti-L
9,3 : 1
95
Accord VTI-L 2.4 A/T
10,5 : 1
95

Berdasar kualitas dan fungsi jenis bensin: Masalah ngelitik pada mesin, masalah tarikan berat, dan masalah borosnya bensin, ada dua faktor penyebab yang harus diperhatikan, yaitu:
1.     Faktor Kelemahan Bensin - Semua jenis bensin bermuasal dari alami minyak bumi dan  terbuat dari molekul yang hanya terdiri dari hidrogen dan karbon yang terikat antara satu dengan yang lainnya sehingga membentuk rantai, setiap melekul mengandung energi potensial. Sesuai dengan sifatnya, bensin memiliki kelemahan secara alami. Yaitu semakin jauh bensin meninggalkan kilang minyak (Refinery) energi potensialnya semakin turun, hal ini karena adanya pertumbuhan jamur mikroba dan proses oksidasi alam. Kesempurnaan hasil pembakaran bensin pada ruang bakar mesin kendaraan sangat ditentukan oleh tinggi rendahnya energi potensial bensin itu sendiri. Energi potensial bensin RON90 (premium)  jika sudah tersempurnakan maka bisa dipakai pada kendaraan disemua rasio kompresi mesin.
2.     Faktor  Korelasi Research Octane Number (RON) Bensin dengan Rasio Kompresi Mesin Kendaraan - Kendaraan yang berrasio kompresi diatas 9,0:1 dibutuhkan bensin RON92 atau bensin yang berdaya ledak lambat seperti bensin pertamax atau bensin premium yang sudah disempurnakan. Hal ini untuk menghindari penyalaan dini sehingga hasil pembakaran jadi sempurna dan  tidak terjadi detonasi/ knocking pada mesin.

Berdasar data di atas, Honda CR-V dengan rasio kompresi mesin 10,6:1 membutuhkan bensin minimal RON 92 (setara pertamax plus)  atau bensin premium yang tersempurnakan sehingga performa mesin optimal dan tidak menimbulkan gejala ngelitik, tarikan gas jadi super enteng, dan otomatis irit.

Lantas timbul pertanyaan, mengapa Honda CR-V ini dibekali dengan mesin yang rasio kompresinya tinggi? Setidaknya ada dua alasan berikut ini:
1.     Tenaga adalah hal yang utama dalam sebuah kendaraan. Dengan volume mesin yang relative sedang (2000cc – 2500cc) Honda CR-V tidak boleh kalah bersaing dengan kendaraan yang ber cc besar. Dan untuk mendapatkan tenaga dengan volume mesin yang sedang tadi, rasio kompresi inilah yang kemudian dioptimalkan sampai ke angka yang sangat tinggi. Tidak heran kalau di jalanan kita mendapatkan pemandangan Honda CR-V yang begitu lincah menyalib mobil bercc besar.
2.     Honda CR-V didesain sebagai SUV. Tujuan dan prioritas utama pengembangan mobil jenis SUV adalah untuk mendapatkan kemampuan mobil dalam menembus berbagai medan termasuk lalulintas yang macet sekalipun. Otomatis mobil akan lebih banyak stop and go, maju dikit, berhenti lagi, maju lagi berhenti lagi dst. Alangkah tersiksanya kalau gas berat dan harus injak dalam-dalam supaya mobil bisa sedikit bergerak. Maka lagi-lagi rasio kompresi yang harus ditingkatkan supaya kendaraan memiliki torsi yang cukup besar, sehingga dengan sedikit injak gas saja, kendaraan sudah melaju.

Lalu apa sebenarnya rasio kompresi itu? Analoginya adalah orang bermain ketepel seperti si Baim tarzan cilik. Jika si Baim ingin mengetepel musuhnya dengan harapan batu yang ada di ketepel itu memiliki tenaga pukul yang besar, dan kecepatan yang tinggi saat mengenai musuhnya, tentu saja dia harus menarik karet ketepel semakin panjang ke belakang, karena semakin panjang, kecepatan maupun tenaga batu tersebut akan semakin maksimal. Tapi tentu saja usaha si Baim ini akan sia-sia kalau kualitas dari karet ketepelnya payah, karena akan putus duluan sebelum dia melepaskan pegangannya pada tempat batu di ketepel itu. Secara teknis, lihatlah gambar dibawah untuk menjelaskan apa itu rasio kompresi:

·        Piston turun dan klep terbuka, ruangan di atasnya akan diisi oleh campuran udara dan bensin (dalam bentuk gas), dengan perbandingan 14,7:1 (standar).
·        Klep tertutup, piston kembali naik ke atas dan menekan campuran udara dan bensin tadi. Semakin kecil ruang tersisa untuk campuran itu, maka semakin besar tekanan yang terjadi. Konsekwensinya ini akan memperbesar tenaga potensial terhadap piston, sehingga siap melakukan tolakan yang lebih dahsyat. Perbandingan ruang bakar total dan ruang yang tersisa setelah dimampatkan (ruang kompresi) tadi disebut perbandingan kompresi. Semakin tinggi perbandingan ini, maka semakin besar tekanan yang terbentuk.
·        Idealnya, sesaat sebelum piston mencapai titik tertingginya (Titik Mati Atas, TMA), busi akan memercikan api, sehingga terbakarlah campuran bensin dan udara tadi. Energi yang terlontar dari hasil pembakaran ini dan juga tekanan yang besar tadi akan ‘melemparkan’ kembali piston ke bawah dan memutar poros roda.
·        Setelah mencapai titik terbawah (Titik Mati Bawah, TMB), maka ruangan akan dipenuhi sisa-sisa pembakaran, idealnya CO2 dan H20 (air), yang juga berupa gas. Ini akan terdorong oleh piston yang kembali naik ke atas, dan klep terbuka, sehingga bisa dibuang lewat knalpot. Pembakaran yang tidak sempurna, bisa menciptakan gas lain yaitu karbon monoksida (CO) yang berbahaya serta meninggalkan kerak di atas kepala piston. Apabila terus menerus, bisa merusak mesin.

Jadi itulah penjelasannya mengapa  Honda CR-V dibekali dengan mesin yang rasio kompresinya tinggi 10,6:1. Nah hanya saja seperti analogi si Baim tadi, kalau bahan karet ketepelnya (baca: bensin) yang digunakan kualitasnya rendah, maka tentu saja harapan yang diinginkan tidak tercapai, bahkan dapat menimbulkan masalah. Rasio kompresi 10,6:1 yang harusnya diisi minimal pertamax atau premium yang tersempurnakan, tapi ternyata terus menerus diisi bensin kualitas rendah, tentu saja akan membuat mesin tidak optimal sesuai dengan yang diharapkan dan parah-parahnya terciptalah yang namanya Detonasi atau biasa disebut Ngelitik, lama kelamaan mesin bisa jebol.
Ngelitik (Knocking) adalah gejala mesin yang berbunyi, yang diakibatkan oleh tekanan maksimal yang terlalu cepat di dalam ruang bakar, sehingga menghantam piston yang posisinya masih menuju ke titik mati atas (TMA). Bagaimana proses ngelitik itu terjadi?
·        Mesin kompresi tinggi, kalau diisi bensin  dengan oktan rendah, tentu akan lebih cepat terbakar dengan sendirinya akibat suhu dan tekanan yang tinggi. Sehingga ketika busi memercik, tekanan dan suhu maksimal terjadi saat piston masih bergerak ke atas, sehingga akan tabrakan dan menimbulkan bunyi ngelitik.
·        Proses pada nomor 1, akan menyebabkan pembakaran yang tidak merata dan tidak sempurna, sehingga meninggalkan sisa pembakaran berupa kerak karbon yang menempel pada mahkota piston. Apa akibatnya dari kerak ini? Ada dua akibat, pertama dia akan membara saat terjadi pembakaran, dan ini akan memicu pembakaran dengan sendirinya, dan yang kedua, perhatikan gambar di atas, volume ruang kompresi akan semakin kecil, dan ini berarti rasio kompresi menjadi semakin besar (lebih dari 10,6:1). Kedua hal ini akan memperparah proses pengapian di ruang bakar.

Dari berbagai penjelasan di atas, maka sangat wajar bila banyak keluhan seputar Honda CR-V, terutama masalah ngelitik dan tenaga yang semakin jauh berkurang dibandingkan saat awal pemakaian ( biasanya keluar dari showroom Honda include isi pertamax +/- 10Liter ) . Ini adalah faktor konsekwensi dari sebuah teknologi kendaraan yang menggendong kapasitas mesin cc sedang  tapi lincah dan bertenaga.
Meski demikian Anda tidak perlu khawatir karena Anda masih bisa menikmati harga bensin subsidi (murah ) selamanya dan dengan berkendara mobil tetap lincah dan bertenaga, seperti Honda CR-V.
Lalu bagaimana caranya? Berikut hal yang bisa dilakukan:
1.     Tentu saja gunakan bensin minimal RON 92 atau setara pertamax, karena kalau tetap premium tak tersempurnakan , siklus serupa akan terus terjadi.
2.     Atau bisa tetap pakai premium asal include alat penyempurna kualitas bensin. Dari berbagai merk produk penyempurna kualitas bensin baik produk lokalan atau berasal dari luar, satu produk yang bisa direkumendasi yaitu Merk Broquet™***) buatan United Kingdom. Mengapa? Karena alat ini melalui proses kimiawi yang disebut De-Crack terbukti mengurai/membangun/memperbaiki/ struktur kimiawi bensin jadi fresh atau energi potensial kembali seperti semula.
Keterangan ***):

Khusus bagi pemilik mobil type/jenis honda yang lainnya yang jika masih kurang jelas perihal ulasan tersebut diatas, Anda bisa mampir diworkshop bengkel penghemat bahan bakar kendaraan di kawasan Kelapa Gading Jakarta, tepatnya di Jl. Boulevard Barat 6 Jakarta. Telp./Fax.: 02145879044 Pin BB 285CAA8B atau Mobile 081399160008. [T/ARW]

Contoh Mobil Ber-rasio kompresi tinggi tapi tetap pakai bensin premium yang tersempurnakan