Penghemat Bensin Mobil Honda
Bengkel Resmi Agen
Tunggal Pemegang Merk (ATPM) untuk masing2 kendaraan telah mengklaim, bahwa 70%
injector/ fuelpump/ piston cepat kena/ rusak dan bahan bakar jadi boros, adalah
akibat kualitas bahan bakar kita.
HEMATBENSIN.COM-
Honda CR-V sejak tahun 2000 hingga 15 tahun perjalanannya telah mencapai
penjualan sebanyak 153.773 unit di
seluruh Indonesia dan menjadi model dengan total penjualan tertinggi di kelasnya.
Dari berbagai keluhan yang saya ketahui, varian SUV identik irit bensin ini
ternyata punya kesamaan kendala ketika pakai bensin premium atau bensin RON90,
yaitu:
1.
Masalah ngelitik pada mesin
2.
Masalah Tarikan super berat cenderung ngga bisa lari
3.
Masalah pemakaian bensin super boros
Banyak pemilik Honda
CR-V tidak mengetahui berapa angka rasio kompresinya dan apa korelasinya dengan
angka oktan bensin. Mungkin karena alasan inilah sebagian besar pemilik Honda
CR-V hingga kini masih pakai bensin RON90.
Perlu diluruskan
ulang, bahwa Honda CR-V memiliki rasio kompresi 10,6:1, artinya sesuai
petunjuk minimal harus pakai bensin
RON92 seperti bensin pertamax. Jauh diatas rasio kompresi jenis mobil Honda
lainnya seperti Civic, Stream, Odyssey.
Terus apa pengaruhnya
angka rasio kompresi yang besar ini? tentu saja mutlak bermasalah jika pakai
asupan bensin RON90 seperti premium.
Dari beberapa riset
yang dilakukan berbagai pihak, bisa dirangkum seperti berikut:
RASIO
KOMPRESI
|
RON
BENSIN
|
< 9,0:1
|
90
|
9,0:1 – 10,0:1
|
92
|
10,0:1 – 11:1
|
95
|
11,0:1 – 12,0:1
|
>95
|
Coba
simak baik-baik angka rasio kompresi masing-masing type/ jenis varian mobil
Honda dibawah ini:
TYPE/ JENIS
MOBIL HONDA
|
RASIO
KOMPRESI
|
RON
BENSIN
|
All New
CR-V 2.0 i-VTEC A/T
|
10,6 : 1
|
95
|
All New CR-V 2.0 i-VTEC
M/T
|
10,6 : 1
|
95
|
All New
CR-V 2.4 i-VTEC A/T
|
10 : 1
|
95
|
Brio E 1.3 A/T
|
10,5 : 1
|
95
|
Brio E
1.3 M/T
|
10,5 : 1
|
95
|
Brio S 1.3 A/T
|
10,5 : 1
|
95
|
Brio S
1.3 M/T
|
10,5 : 1
|
95
|
City E 1.5 A/T
|
10,4 : 1
|
95
|
City E
1.5 M/T
|
10,4 : 1
|
95
|
City I-Dsi
|
10,5 : 1
|
95
|
City S
1.5 A/T
|
10,4 : 1
|
95
|
City S 1.5 M/T
|
10,4 : 1
|
95
|
City
Type Z Vti
|
9,6 : 1
|
92
|
City VTEC
|
10,1 : 1
|
95
|
Civic
1.8 A/T
|
10,6 : 1
|
95
|
Civic 1.8 M/T
|
10,6 : 1
|
95
|
Civic
2.0 A/T
|
10,6 : 1
|
95
|
CRV 2007
|
9,7 : 1
|
92
|
CR-V
2007
|
9,3 : 1
|
92
|
Freed E 1.5 A/T
|
10,4 : 1
|
95
|
Freed S
1.5 A/T
|
10,4 : 1
|
95
|
Freed S-Alpha 1.5 A/T
|
10,4 : 1
|
95
|
Jazz
I-Dsi
|
10,4 : 1
|
95
|
Jazz RS 1.5 A/T
|
10,4 : 1
|
95
|
Jazz RS
1.5 M/T
|
10,4 : 1
|
95
|
Jazz S 1.5 A/T
|
10,4 : 1
|
95
|
Jazz S
1.5 M/T
|
10,4 : 1
|
95
|
Jazz VTEC
|
10,1 : 1
|
95
|
New Civic
1.8L
|
9,6 : 1
|
92
|
New Civic 2.0L
|
9,6 : 1
|
92
|
New
Odyssey
|
9,7 : 1
|
92
|
Odyssey
|
10 : 1
|
95
|
Odyssey
2.4 A/T
|
10,5 : 1
|
95
|
S2000
|
11,1 : 1
|
95
|
Stream
1.7L
|
9,5 : 1
|
95
|
Stream 2.0L
|
9,4 : 1
|
92
|
VTEC
|
11 : 1
|
95
|
Accord 2006
|
9,7 : 1
|
92
|
Accord
2007
|
9,7 : 1
|
95
|
Accord V6 3.5 A/T
|
10,5 : 1
|
95
|
Accord
VTI 2.4 A/T
|
10,5 : 1
|
95
|
Accord VTI 2.4 M/T
|
10,5 : 1
|
95
|
Accord
Vti/Vti-L
|
9,3 : 1
|
95
|
Accord VTI-L 2.4 A/T
|
10,5 : 1
|
95
|
Berdasar
kualitas dan fungsi jenis bensin: Masalah ngelitik pada mesin, masalah tarikan
berat, dan masalah borosnya bensin, ada dua faktor penyebab yang harus
diperhatikan, yaitu:
1.
Faktor
Kelemahan Bensin - Semua jenis bensin bermuasal dari alami
minyak bumi dan terbuat dari molekul
yang hanya terdiri dari hidrogen dan karbon yang terikat antara satu dengan
yang lainnya sehingga membentuk rantai, setiap melekul mengandung energi
potensial. Sesuai dengan sifatnya, bensin memiliki kelemahan secara alami.
Yaitu semakin jauh bensin meninggalkan kilang minyak (Refinery) energi
potensialnya semakin turun, hal ini karena adanya pertumbuhan jamur mikroba dan
proses oksidasi alam. Kesempurnaan hasil pembakaran bensin pada ruang bakar
mesin kendaraan sangat ditentukan oleh tinggi rendahnya energi potensial bensin
itu sendiri. Energi potensial bensin RON90 (premium) jika sudah tersempurnakan maka bisa dipakai
pada kendaraan disemua rasio kompresi mesin.
2.
Faktor Korelasi Research Octane Number (RON) Bensin
dengan Rasio Kompresi Mesin Kendaraan - Kendaraan yang berrasio
kompresi diatas 9,0:1 dibutuhkan bensin RON92 atau bensin yang berdaya ledak
lambat seperti bensin pertamax atau bensin premium yang sudah disempurnakan.
Hal ini untuk menghindari penyalaan dini sehingga hasil pembakaran jadi
sempurna dan tidak terjadi detonasi/
knocking pada mesin.
Berdasar data di
atas, Honda CR-V dengan rasio kompresi mesin 10,6:1 membutuhkan bensin minimal RON
92 (setara pertamax plus) atau bensin
premium yang tersempurnakan sehingga performa mesin optimal dan tidak
menimbulkan gejala ngelitik, tarikan gas jadi super enteng, dan otomatis irit.
Lantas timbul pertanyaan,
mengapa Honda CR-V ini dibekali dengan mesin yang rasio kompresinya tinggi?
Setidaknya ada dua alasan berikut ini:
1.
Tenaga adalah hal yang utama dalam sebuah kendaraan.
Dengan volume mesin yang relative sedang (2000cc – 2500cc) Honda CR-V tidak
boleh kalah bersaing dengan kendaraan yang ber cc besar. Dan untuk mendapatkan
tenaga dengan volume mesin yang sedang tadi, rasio kompresi inilah yang
kemudian dioptimalkan sampai ke angka yang sangat tinggi. Tidak heran kalau di
jalanan kita mendapatkan pemandangan Honda CR-V yang begitu lincah menyalib
mobil bercc besar.
2.
Honda CR-V didesain sebagai SUV. Tujuan
dan prioritas utama pengembangan mobil jenis SUV adalah untuk mendapatkan
kemampuan mobil dalam menembus berbagai medan termasuk lalulintas yang macet
sekalipun. Otomatis mobil akan lebih banyak stop and go, maju dikit, berhenti lagi,
maju lagi berhenti lagi dst. Alangkah tersiksanya kalau gas berat dan harus
injak dalam-dalam supaya mobil bisa sedikit bergerak. Maka lagi-lagi rasio
kompresi yang harus ditingkatkan supaya kendaraan memiliki torsi yang cukup
besar, sehingga dengan sedikit injak gas saja, kendaraan sudah melaju.
Lalu apa sebenarnya
rasio kompresi itu? Analoginya adalah orang bermain ketepel seperti si Baim
tarzan cilik. Jika si Baim ingin mengetepel musuhnya dengan harapan batu yang
ada di ketepel itu memiliki tenaga pukul yang besar, dan kecepatan yang tinggi
saat mengenai musuhnya, tentu saja dia harus menarik karet ketepel semakin
panjang ke belakang, karena semakin panjang, kecepatan maupun tenaga batu
tersebut akan semakin maksimal. Tapi tentu saja usaha si Baim ini akan sia-sia
kalau kualitas dari karet ketepelnya payah, karena akan putus duluan sebelum
dia melepaskan pegangannya pada tempat batu di ketepel itu. Secara teknis,
lihatlah gambar dibawah untuk menjelaskan apa itu rasio kompresi:
·
Piston turun dan klep terbuka, ruangan di atasnya akan
diisi oleh campuran udara dan bensin (dalam bentuk gas), dengan perbandingan
14,7:1 (standar).
·
Klep tertutup, piston kembali naik ke atas dan menekan
campuran udara dan bensin tadi. Semakin kecil ruang tersisa untuk campuran itu,
maka semakin besar tekanan yang terjadi. Konsekwensinya ini akan memperbesar
tenaga potensial terhadap piston, sehingga siap melakukan tolakan yang lebih
dahsyat. Perbandingan ruang bakar total dan ruang yang tersisa setelah
dimampatkan (ruang kompresi) tadi disebut perbandingan kompresi. Semakin tinggi
perbandingan ini, maka semakin besar tekanan yang terbentuk.
·
Idealnya, sesaat sebelum piston mencapai titik
tertingginya (Titik Mati Atas, TMA), busi akan memercikan api, sehingga
terbakarlah campuran bensin dan udara tadi. Energi yang terlontar dari hasil
pembakaran ini dan juga tekanan yang besar tadi akan ‘melemparkan’ kembali
piston ke bawah dan memutar poros roda.
·
Setelah mencapai titik terbawah (Titik Mati Bawah,
TMB), maka ruangan akan dipenuhi sisa-sisa pembakaran, idealnya CO2 dan H20
(air), yang juga berupa gas. Ini akan terdorong oleh piston yang kembali naik
ke atas, dan klep terbuka, sehingga bisa dibuang lewat knalpot. Pembakaran yang
tidak sempurna, bisa menciptakan gas lain yaitu karbon monoksida (CO) yang
berbahaya serta meninggalkan kerak di atas kepala piston. Apabila terus
menerus, bisa merusak mesin.
Jadi itulah
penjelasannya mengapa Honda CR-V dibekali
dengan mesin yang rasio kompresinya tinggi 10,6:1. Nah hanya saja seperti
analogi si Baim tadi, kalau bahan karet ketepelnya (baca: bensin) yang
digunakan kualitasnya rendah, maka tentu saja harapan yang diinginkan tidak
tercapai, bahkan dapat menimbulkan masalah. Rasio kompresi 10,6:1 yang harusnya
diisi minimal pertamax atau premium yang tersempurnakan, tapi ternyata terus
menerus diisi bensin kualitas rendah, tentu saja akan membuat mesin tidak
optimal sesuai dengan yang diharapkan dan parah-parahnya terciptalah yang
namanya Detonasi atau biasa disebut
Ngelitik, lama kelamaan mesin bisa jebol.
Ngelitik (Knocking)
adalah gejala mesin yang berbunyi, yang diakibatkan oleh tekanan maksimal yang
terlalu cepat di dalam ruang bakar, sehingga menghantam piston yang posisinya
masih menuju ke titik mati atas (TMA). Bagaimana proses ngelitik itu terjadi?
·
Mesin kompresi tinggi, kalau diisi bensin dengan
oktan rendah, tentu akan lebih cepat terbakar dengan sendirinya akibat suhu dan
tekanan yang tinggi. Sehingga ketika busi memercik, tekanan dan suhu maksimal
terjadi saat piston masih bergerak ke atas, sehingga akan tabrakan dan
menimbulkan bunyi ngelitik.
·
Proses pada nomor 1, akan menyebabkan pembakaran yang
tidak merata dan tidak sempurna, sehingga meninggalkan sisa pembakaran berupa
kerak karbon yang menempel pada mahkota piston. Apa akibatnya dari kerak ini?
Ada dua akibat, pertama dia akan membara saat terjadi pembakaran, dan ini akan
memicu pembakaran dengan sendirinya, dan yang kedua, perhatikan gambar di atas,
volume ruang kompresi akan semakin kecil, dan ini berarti rasio kompresi menjadi
semakin besar (lebih dari 10,6:1). Kedua hal ini akan memperparah proses
pengapian di ruang bakar.
Dari berbagai
penjelasan di atas, maka sangat wajar bila banyak keluhan seputar Honda CR-V,
terutama masalah ngelitik dan tenaga yang semakin jauh berkurang dibandingkan
saat awal pemakaian ( biasanya keluar dari showroom Honda include isi pertamax
+/- 10Liter ) . Ini adalah faktor konsekwensi dari sebuah teknologi kendaraan
yang menggendong kapasitas mesin cc sedang
tapi lincah dan bertenaga.
Meski demikian Anda
tidak perlu khawatir karena Anda masih bisa menikmati harga bensin subsidi
(murah ) selamanya dan dengan berkendara mobil tetap lincah dan bertenaga,
seperti Honda CR-V.
Lalu bagaimana
caranya? Berikut hal yang bisa dilakukan:
1.
Tentu saja gunakan bensin minimal RON 92 atau setara
pertamax, karena kalau tetap premium tak tersempurnakan , siklus serupa akan
terus terjadi.
2.
Atau bisa tetap pakai premium asal include alat
penyempurna kualitas bensin. Dari berbagai merk produk penyempurna kualitas
bensin baik produk lokalan atau berasal dari luar, satu produk yang bisa
direkumendasi yaitu Merk Broquet™***)
buatan United Kingdom. Mengapa? Karena alat ini melalui proses kimiawi yang
disebut De-Crack terbukti mengurai/membangun/memperbaiki/ struktur kimiawi
bensin jadi fresh atau energi potensial kembali seperti semula.
Keterangan ***):
Klik: www.hematbensin.com
Khusus bagi pemilik
mobil type/jenis honda yang lainnya yang jika masih kurang jelas perihal ulasan
tersebut diatas, Anda bisa mampir diworkshop bengkel penghemat bahan bakar
kendaraan di kawasan Kelapa Gading Jakarta, tepatnya di Jl. Boulevard Barat 6
Jakarta. Telp./Fax.: 02145879044 Pin BB 285CAA8B atau Mobile 081399160008. [T/ARW]
Contoh Mobil Ber-rasio kompresi tinggi tapi tetap
pakai bensin premium yang tersempurnakan